Kimia - Plastik dan Polimer

DEFINISI POLIMER

Polimer merupakan senyawa kimia berantai ulang dari atom yang panjang, yang mempunyai massa molekul sangat tinggi dan tersusun dari unit ulangan sederhana yang tergabung melalui proses polimerisasi. Dalam suatu reaksi polimerisasi produk pertama ialah dimer ("dua bagian"), kemudian trimer, tetramer dan akhirnya setelah sederetan tahap reaksi menjadi polimer. Kata polimer berasal dari bahasa Yunani πολύς (polus yang berarti banyak) dan μέρος (meros yang berarti bagian), yang mana menunjuk pada struktur polimer yang tersusun atas unit ulangan. Unit ulangan polimer (Yunani: "banyak bagian") adalah molekul yang berbahan dasar sederhana pembuat polimer, terbentuk dari pengikat yang berupa molekul identik, bermassa rendah yang disebut dengan monomer (Yunani : "satu bagian"). Akibatnya molekul-molekul polimer umumnya mempunyai massa molekul yang sangat besar. Sebagai contoh, polimer poli (feniletena) mempunyai harga rata-rata massa molekul mendekati 300.000. Hal ini yang menyebabkan polimer tinggi memperlihatkan sifat sangat berbeda dari polimer bermassa molekul rendah, sekalipun susunan kedua jenis polimer itu sama. 
Polimer juga disebut molekul raksasa atau makromolekul. Semua polimer merupakan makromolekul, akan tetapi tidak semua makromolekul adalah polimer. Contoh makromolekul adalah karbohidrat, lipida dan protein, sedangkan contoh polimer adalah PVC, polietena. Polimer alamiah mencakup protein (seperti sutera serat otot dan enzime), polisakarida (pati dan selulosa), karet dan asam nukleat. Polimer buatan manusia hampir sama aneka ragamnya dengan polimer alam. Kita mengenakan baju poliester, duduk di atas kursi vinil dan menulis di atas daun formica. Permadani mungkin terbuat dari polester, poliakrilat atau polipropilena. Penerjun menggunakan payung nilon. Dinding dicat dengan cat lateks dan lantai kayu dilindungi dengan lembar poliuretau. Mobil mungkin memakai ban karet buatan dan interior vinil. Piring-piring dari melamin. Produk-produk polimer sehari-hari mencakup kantong plastik pembungkus makanan, lapisan teflon pada penggoreng, sikat rambut, sikat gigi, perekat epoksi, penyekat listrik, wadah plastik, katup jantung, jendela pesawat terbang dan seterusnya. Teknologi makromolekul telah menjadi raksasa dalam industri dunia.
Meskipun istilah plastik dan polimer seringkali dipakai secara sinonim, namun tidak berarti semua polimer adalah plastik. Plastik merupakan polimer yang dapat dicetak menjadi berbagai bentuk yang berbeda. Umumnya setelah suatu polimer plastik terbentuk, polimer tersebut dipanaskan secukupnya hingga menjadi cair dan dapat dituangkan ke dalam cetakan. Setelah penuangan, plastik akan mengeras jika plastik dibiarkan mendingin.

2.2 KLASIFIKASI POLIMER

2.2.1 Penggolongan polimer berdasarkan asalnya,
            a. Polimer Alam
                                    Polimer alam adalah senyawa yang dihasilkan dari proses metabolisme mahluk hidup. Umumnya mempunyai sifat hidrofilik (suka air), sukar dilebur dan sukar dicetak, sehingga sangat sukar mengembangkan fungsi polimer alam untuk tujuan yang lebih luas. Jumlahnya yang terbatas dan sifat polimer alam yang kurang stabil, mudah menyerap air, tidak stabil karena pemanasan dan sukar dibentuk menyebabkan penggunaanya amat terbatas. Contoh polimer alam dapat dilihat pada tabel berikut ini :
No.
Polimer
Monomer
Polimerisasi
Contoh
1.
Pati/Amilum
Glukosa
Kondensasi
Biji-bijian, akar umbi
2.
Selulosa
Glukosa
Kondensasi
Sayur, kayu, kapas
3.
Protein
Asam amino
Kondensasi
Susu, daging, telur, wol, sutera
4.
Asam nukleat
Nukleotida
Kondensasi
Molekul DNA dan RNA (sel)
5.
Karet alam
Isoprena
Adisi
Getah pohon karet

            b. Polimer Sintetis
                        Polimer sintetis yang pertama kali dikenal adalah bakelit, yaitu hasil kondensasi fenol dengan formaldehida, yang ditemukan oleh kimiawan kelahiran Belgia Leo Baekeland pada tahun 1907. Bakelit merupakan salah satu jenis dari produk-produk konsumsi yang dipakai secara luas.
                                Polimer sintetis adalah polimer yang tidak terdapat di alam, tetapi disintetis dari monomer dalam reaktor. Berikut adalah table beberapa contoh polimer :
No.
Polimer
Monomer
Polimerisasi
Terdapat pada
1.
Polietena
Etena
Adisi
Kantung,kabel plastik
2.
Polipropena
Propena
Adisi
Tali,karung,botol plastik
3.
PVC
Vinil klorida
Adisi
Pipa pralon,pelapis lantai, kabel listrik
4.
Polivinil alkohol
Vinil alkohol
Adisi
Bak air
5.
Teflon
Tetrafluoro etena
Adisi
Wajan,panci anti lengket
6.
Dakron
Metal tereftalat dan etilen glikol
Kondensasi
Pita rekam magnetik, kain,tekstil,wol sintetis
7.
Nilon
Asam adipat dan heksametilen diamin
Kondensasi
Tekstil
8.
Polibutadiena
Butadiena
Adisi
Ban motor, mobil


2.2.2 Penggolongan polimer berdasarkan jenis monomernya,
            a. Homopolimer
                        Homopolimer adalah polimer yang monomernya sejenis, dengan struktur polimer. . . – A – A – A – A – A – A -. . . Salah satu contoh pembentukan homopolimer dari polivinil klorida adalah sebagai berikut.
            b. Kopolimer
                        Kopolimer atau disebut juga heteropolimer adalah polimer yang terbentuk lebih dari sejenis monomer dan/atau  monomernya tidak sejenis. Contoh: polimer SBS (polimer stirena-butadiena-stirena).
Jenis-jenis kopolimer, yaitu :
a)  Kopolimer acak, yaitu kopolimer yang mempunyai sejumlah satuan berulang yang berbeda tersusun secara acak dalam rantai polimer. Strukturnya: . . . – A – B – A – A – B – B – A – A -. . . .
b)  Kopolimer bergantian, yaitu kopolimer yang mempunyai beberapa kesatuan ulang yang berbeda berselang-seling adanya dalam rantai polimer. Strukturnya:. . . – A – B – A – B – A – B – A – B – . . .
c)      Kopolimer balok (blok), yaitu kopolimer yang mempunyai suatu kesatuan berulang berselang-seling dengan kesatuan berulang lainnya dalam rantai polimer. Strukturnya: . . . – A – A – A – A – B – B – B – B – A – A – A – A -. .
d)     Kopolimer tempel/grafit, yaitu kopolimer yang mempunyai satu macam kesatuan berulang menempel pada polimer tulang punggung lurus yang mengandung hanya satu macam kesatuan berulang dari satu jenis monomer. Strukturnya
 
2.2.3 Penggolongan polimer berdasarkan sifatnya terhadap panas,
            a. Polimer termoplas
                        Polimer termoplas adalah polimer yang tidak tahan panas. Polimer tersebut apabila dipanaskan akan meleleh (melunak), dan dapat dilebur untuk dicetak kembali (didaur ulang). Contohnya polietilene, polipropilena, dan PVC.
            b. Polimer termosting
                        Polimer termosting adalah polimer yang tahan panas. Polimer tersebut apabila dipanaskan tidak akan meleleh (sukar melunak), dan sukar didaur ulang. Contohnya melamin dan bakelit.
2.2.4 Penggolongan polimer berdasarkan strukturnya,
            a. Polimer linear
                        Polimer linear terdiri dari rantai panjang atom-atom skeletal yang dapat mengikat gugus substituen. Polimer ini biasanya dapat larut dalam beberapa pelarut, dan dalam keadaan padat pada temperatur normal. Polimer ini terdapat sebagai elastomer, bahan yang fleksibel (lentur) atau termoplastik seperti gelas). Contoh : Polietilena, poli(vinil klorida) atau PVC, poli(metil metakrilat) (juga dikenal sebagai PMMA, Lucite, Plexiglas, atau perspex), poliakrilonitril (orlon atau creslan) dan nylon 66.
             b. Polimer bercabang
                        Polimer bercabang dapat divisualisasi sebagai polimer linear dengan percabangan pada struktur dasar yang sama sebagai rantai utama. Karena adanya percabangan pada rantai utama, polimer jenis ini mempunyai titik leleh, kuat tarik dan densitas yang rendah. Contoh polimer bercabang adalah glikogen.
            c. Polimer jaringan tiga dimensi (three-dimensi network)
                                    Polimer jenis ini merupakan polimer linier yang bergabung bersama membentuk jaringan tiga dimensi. Karena adanya rantai silang pada rantai, polimer ini juga disebut sebagai polimer rantai silang. Sifatnya sangat keras, kaku, dan rapuh. Contoh polimer rantai silang adalah Bekelite, resin urea formaldehida.
2.2.5 Penggolongan polimer berdasarkan kegunaannya,
            a. Polimer komersial (commodity polymers)
                        Polimer ini dihasilkan di negara berkembang, harganya murah dan banyak dipakai dalam kehidupan sehari hari. Contoh dan kegunaan sehari-hari dari polimer ini ditunjukkan dalam tabel berikut :

Polimer komersial
Kegunaan atau manfaat
Polietilena massa jenis rendah (LDPE)
Lapisan pengemas, isolasi kawat, dan kabel, barang mainan, botol yang lentur, bahan pelapis.
Polietilena massa jenis tinggi (HDPE)
Botol, drum, pipa, saluran, lembaran, film, isolasi kawat dan kabel.
Polipropilena (PP)
Tali, anyaman, karpet, film.
Polistirena (PS)
Bahan bangunan, pipa tegar, bahan untuk lantai, isolasi kawat dan kabel.
Poli(vinil klorida) (PVC)
Bahan pengemas (busa), perabotan rumah, barang mainan.

            b. Polimer teknik (engineering polymers)
                        Polimer ini sebagian dihasilkan di negara berkembang dan sebagian lagi di negara maju. Polimer ini cukup mahal dan canggih dengan sifat mekanik yang unggul dan daya tahan yang lebih baik. Polimer ini banyak dipakai dalam bidang transportasi (mobil, truk, kapal udara), bahan bangunan (pipa ledeng), barang-barang listrik dan elektronik (mesin bisnis, komputer), mesin-mesin industri dan barang-barang konsumsi. Contoh : Nylon, polikarbonat, polisulfon, polyester.
            c. Polimer fungsional (functional polymers)
                              Polimer  ini dihasilkan dan dikembangkan di negara maju dan dibuat untuk tujuan khusus dengan produksinya dalam skala kecil. Contoh : kevlar, nomex, textura, polimer penghantar arus dan foton, polimer peka cahaya, membran, biopolymer.

2.3 KEGUNAAN, DAMPAK PENGGUNAAN DAN SIFAT POLIMER PLASTIK
      2.3.1 Kegunaan atau manfaat polimer adalah sebagai berikut :
                  a. Manfaat polimer plastik
                              Plastik berasal dari polimerisasi adisi dari berbagai monomer ikatan rangkap. Berikut contoh polimer plastik dan manfaatnya.

·         Polietena
Polietena merupakan polimerisasi dari monomer etena. Polietena punya titik didih 110o C dan banyak dimanfaatkan untuk botol, film, pembungkus, dan isolator alat-alat listrik.
·         Polipropilena (PP)
Polipropilena merupakan gabungan molekul-molekul propena. Mirip sifatnya dengan  polietena namun lebih kuat. Polipropilena banyak digunakan untuk membuat tali, botol, karung, dan sebagainya.
·         Polivinilklorida (PVC)
Plastik PVC bersifat termoplastik dengan daya tahan kuat. Plastik ini juga bersifat tahan serta kedap terhadap minyak dan bahan organik. Ada dua tipe plastik PVC. yaitu berbentuk kaku dan fleksibel. Plastik bentuk kaku digunakan untuk membuat kontruksi bangunan, mainan anak-anak, pipa PVC (paralon), meja, lemari, piringan hitam, dan beberapa komponen mobil. Adapun plastik bentuk fleksibel jenis ini digunskan untuk membuat selang plastik dan isolasi listrik.
·         Teflon (PTFE)
Politetrafluoroetena (PTFE) atau teflon terutama digunakan untuk pelapis alat-alat memasak. Teflon bersifat ulet, kenyal, tahan zat kimia, tak mudah terbakar, isolator listrik dan panas yang baik, tak mudah lengket dan menempel. Dengan ada teflon di alat/panci masak untuk menggoreng sangat memudahkan kita memasak dan mencucinya.
·         Polivinil Asetat
Sebagai bahan pengemulsi cat.
·         Polistirena
Polistirena merupakan gabungan dari stirena. Manfaat polimer ini sebagai pembungkus makanan dan minuman (gelas plastik). Dapat juga sebagai bahan televise dan radio.
·         Polimetil Metakrilat (PMMA)
Bentuknya plastik bening. Strukturnya keras namun ringan sehingga banyak dimanfaatkan sebagai pengganti gelas, kaca pesawat terbang dan untuk bahan elektronika.
                  b. Manfaat polimer karet
·         Karet Alam
Karet alam terdiri dari rangkaian isoprena yang berasal dari alam. Manfaat polimer ini terbesar adalah sebagai ban kendaraan. Karet yang awalnya lunak akan menjadi keras setelah di vulkanisir dengan menambahkan sedikit belerang.
·         Karet Sintesis
o   Neoprena : tahan terhadap bensin, minyak tanah, lemak sehingga banyak dimanfaatkan untuk bahan membuat selang karet, sarung tangan, dan sebagainya
o   Karet Nitril : manfaat polimer ini mirip seperti Neoprena
o   Styrena Butadiena Rubber (SBR) : kalau yang alami kita punya karet alam kalau yang sintesis kita punya SBR. Manfaat polimer ini sebagai bahan ban motor.
c. Serat sintesis
·        Nilon 66
Merupakan polimer dari heksa metilen diamina dan asam adipat. Disebut nilon 66 karena baik heksa metilen diamina dan asam adipat masing-masing mempunyai 6 atom karbon. Karena sifatnya ulet, melar, dan kuat maka banyak digunakan untuk bahan membuat tali, jala, parasit, tenda, dan sebagainya.
·         Orlon (Poliakrilonitril)
Manfaat plomer  sebagai bahan karpet dan pakaian.
·         Dacron (Ploetilentreftalat)
Dacron banyak digunakan sebagai kemasan minuman dengan kualitas yang baik.

2.3.2 Dampak penggunaan polimer adalah sebagai berikut :
a. Polimer sistensi bersifat tidak mudah diuraikan oleh mikroorganisme sehingga dapat menyebabkan barang-barang tersebut tidak dapat membusuk.
b. Pembakaran polimer sistensis akan menghasilkan senyawa dioksin, yaitu senyawa gas yang beracun dan bersifat karsinogenik, yang akan mneyebabkan kanker.
c. Monomer vinil klorida bersifat racun, karsinogenik dan dapat menyebabkan cacat lahir meskipun plastik polivinilklorida tidak berbahaya.
d. Apabila terkena panas plastik pembungkus makanan kemungkinan akan menyebabkan monomernya terurai dan mencemari atau mengkontaminasi makanan.

2.3.3 Sifat polimer adalah sebagai berikut :
a)      Sifat Thermal
Sifat polimer terhadap panas ada yang menjadi lunak jika dipanaskan dan keras jika didinginkan, polimer seperti ini disebut termoplas. Contohnya : plastik yang digunakan untuk kantong dan botol plastik. Sedangkan polimer yang menjadi keras jika dipanaskan disebut termoset, contohnya melamin
b)      Sifat Kelenturan
Polimer akan mempunyai kelenturan yang berbeda dengan polimer sintetis. Umumnya polimer alam agak sukar untuk dicetak sesuai keinginan,sedangkan polimer sintetis lebih mudah dibuat cetakan untuk menghasilkan bentuk tertentu. Karet akan lebih mudah mengembangdan kehilangan kekenyalannya setelah terlalu lama kena bensin atau minyak.
c)      Ketahanan terhadap Mikroorganisme
Polimer alam seperti wool, sutra, atau selulosa tidak tahan terhadap mikroorganisme atau ulat (rayap). Sedangkan polimer sintetis lebih tahan terhadap mikroorganisme atau ulat.
d)     Sifat Lainnya
Sifat polimer yang lainnya bergantung pemakainnnya untuk kemasan atau alat-alat industri. Untuk tujuan pengemasan harus diperhatikan :
o   Toksisitasnya;
o   Daya tahan terhadap air, minyak atau panas;
o   Daya tembus udara (oksigen);
o   Kelenturan; dan
o   Transparan.

2.4 ARTI SIMBOL-SIMBOL PADA KEMASAN PLASTIK
Di setiap kemasan plastik yang sering kita jumpai ada bermacam – macam jenis plastik pasti terdapat berupa simbol / kode yang perlu kita ketahui sebelumnya untuk digunakan kembali. Kode ini dikeluarkan oleh The Society of Plastic Industry pada tahun 1998 di Amerika Serikat dan diadopsi oleh lembaga-lembaga pengembangan sistem kode, seperti ISO (International Organization for Standardization).
Secara umum simbol / kode pengenal plastik tersebut seperti :
1. Berada atau terletak di bagian bawah
2. Berbentuk segitiga
3. Di dalam segitiga tersebut terdapat angka
4. Serta nama jenis plastik di bawah segitiga
5. Simbol / kode ini timbul dipermukaan plastik
Lalu kode ini terdiri dari 7 jenis yang masing – masingnya tentu memiliki jenis plastik yang berbeda – beda untuk digunakan. Berikut adalah contoh dan jenis kode plastic :
1. PET – Polyethylene Terephthalate
Biasanya, pada bagian bawah kemasan botol plastik, tertera logo daur ulang dengan angka 1 di tengahnya dan tulisan PETE atau PET (polyethylene terephthalate). Biasa dipakai untuk botol plastik yang jernih/transparan/tembus pandang seperti botol air mineral, botol jus, dan hampir semua botol minuman lainnya. Botol Jenis PET/PETE ini direkomendasikan Hanya Sekali Pakai, kenapa? Bila terlalu sering dipakai, apalagi digunakan untuk menyimpan air hangat apalagi panas, akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut akan meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker). Di dalam membuat PET, menggunakan bahan yang disebut dengan antimoni trioksida, yang berbahaya bagi para pekerja yang berhubungan dengan pengolahan ataupun daur ulangnya, karena antimoni trioksida masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernafasan, yaitu akibat menghirup debu yang mengandung senyawa tersebut. Bagi pekerja wanita, senyawa ini meningkatkan masalah menstruasi dan keguguran, pun bila melahirkan, anak mereka kemungkinan besar akan mengalami pertumbuhan yang lambat hingga usia 12 bulan.
2. HDPE – High Density Polyethylene
Umumnya, pada bagian bawah kemasan botol plastik, tertera logo daur ulang dengan angka 2 di tengahnya, serta tulisan HDPE (high density polyethylene) di bawah segitiga. Biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu, tupperware, galon air minum, kursi lipat, dan lain-lain. HDPE merupakan salah satu bahan plastik yang aman untuk digunakan karena kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan plastic berbahan HDPE dengan makanan/minuman yang dikemasnya. HDPE memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan lebih tahan terhadap suhu tinggi. Sama seperti PET, HDPE juga direkomendasikan hanya untuk sekali pemakaian, karena pelepasan senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu.
3. V – Polyvinyl Chloride

Tertera logo daur ulang (terkadang berwarna merah) dengan angka 3 di tengahnya, serta tulisan V – V itu berarti PVC (polyvinyl chloride), yaitu jenis plastik yang paling sulit didaur ulang. Plastik ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap), dan botol-botol. PVC mengandung DEHA yang dapat bereaksi dengan makanan yang dikemas dengan plastik berbahan PVC ini saat bersentuhan langsung dengan makanan tersebut karena DEHA ini lumer pada suhu -15oC. Reaksi yang terjadi antara PVC dengan makanan yang dikemas dengan plastik ini berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan. Sebaiknya kita mencari alternatif pembungkus makanan lain yang tidak mengandung bahan pelembut, seperti plastik yang terbuat dari polietilena atau bahan alami (daun pisang misalnya).
4. LDPE – Low Density Polyethylene
Tertera logo daur ulang dengan angka 4 di tengahnya, serta tulisan LDPE
- LDPE (low density polyethylene) yaitu plastik tipe cokelat (thermoplastic/dibuat dari minyak bumi), biasa dipakai untuk tempat makanan, plastik kemasan, dan botol-botol yang lembek. Sifat mekanis jenis plastik LDPE adalah kuat, agak tembus cahaya, fleksibel dan permukaan agak berlemak. Pada suhu di bawah 60oC sangat resisten terhadap senyawa kimia, daya proteksi terhadap uap air tergolong baik, akan tetapi kurang baik bagi gas-gas yang lain seperti oksigen. Plastik ini dapat didaur ulang, baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibilitas tetapi kuat, dan memiliki resistensi yang baik terhadap reaksi kimia. Barang berbahan LDPE ini sulit dihancurkan, tetapi tetap baik untuk tempat makanan karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemas dengan bahan ini.
 
5. PP – Polypropylene

Tertera logo daur ulang dengan angka 5 di tengahnya, serta tulisan PP-PP (polypropylene) adalah pilihan terbaik untuk bahan plastik, terutama untuk yang berhubungan dengan makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi. Karakteristik adalah biasa botol transparan yang tidak jernih atau berawan. Polipropilen lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap. Carilah dengan kode angka 5 bila membeli barang berbahan plastik untuk menyimpan kemasan berbagai makanan dan minuman.
6 . PS – Polystyrene
Tertera logo daur ulang dengan angka 6 di tengahnya, serta tulisan PS
- PS (polystyrene) ditemukan tahun 1839, oleh Eduard Simon, seorang apoteker dari Jerman, secara tidak sengaja. PS biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, dan lain-lain. Polystyrene merupakan polimer aromatik yang dapat mengeluarkan bahan styrene ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan. Selain tempat makanan, styrene juga bisa didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung. Bahan ini harus dihindari, karena selain berbahaya untuk kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen pada wanita yang berakibat pada masalah reproduksi, dan pertumbuhan dan sistem syaraf, juga karena bahan ini sulit didaur ulang. Pun bila didaur ulang, bahan ini memerlukan proses yang sangat panjang dan lama.
Bahan ini dapat dikenali dengan kode angka 6, namun bila tidak tertera kode angka tersebut pada kemasan plastik, bahan ini dapat dikenali dengan cara dibakar (cara terakhir dan sebaiknya dihindari). Ketika dibakar, bahan ini akan mengeluarkan api berwarna kuning jingga, dan meninggalkan jelaga.
            7. PC - Polycarbonate


Khusus plastik dengan kode 1, 3, 6, dan 7 ( polycarbonate), seluruhnya memiliki bahaya secara kimiawi. Ini tidah berarti bahwa plastik dengan kode yang lain secara utuh aman, namun perlu dipelajari lebih jauh lagi. Maka, jika kita harus menggunakan plastik, akan lebih aman bila menggunakan plastik dengan kode 2, 4, 5, dan 7 (kecuali polycarbonate) bila memungkinkan. Bila tidak ada kode plastik pada kemasan tersebut, atau bila tipe plastik tidak jelas (misalnya pada kode 7, di mana tidak selamanya berupa polycarbonate), cara terbaik yang paling aman adalah menghubungi produsennya dan menanyakan mereka tentang tipe plastik yang digunakan untuk membuat produk tersebut.

CARA MENGURANGI PENGGUNAAN PLASTIK
1.      Mengisi kembali botol minuman bekas dengan air matang dari rumah jika berpergian.
2.      Membawa sendiri tas plastik dari rumah dalam jumlah besar atau seperlunya dan memadai bila merencanakan untuk berbelanja.
3.      Mengumpulkan dan memberikan sampah plastik kepada pemulung, tidak membuang dan membakarnya,
4.      Memanfaatkan ulang botol/wadah platik untuk pot tumbuhan atau bentuk pekerjaan tangan yang lain.
5.      Tidak menggunakan kemasan apapun berbahan dasar plastik untuk membawa atau membungkus nasi atau makanan lain.
6.      Tidak membuang sampah (terutama sampah plastik) di sembarang tempat, melainkan membuangnya ditempat yang telah disediakan bagi sampak plastik.


Komentar

  1. Terima kasih infonya
    Jangan lupa kunjungi
    https://ppns.ac.id/ dan
    https://selinganhidup.wordpress.com

    BalasHapus
  2. Artikel yang Menarik Gan
    Mohon Izin Comment ya ^^

    Klik LIGA PELANGI

    Join LigaPelangi ! klik link di bawah ini
    BONUS DEPOSIT HARIAN 10% + CASHBACK SPORT S/D 15% + REFFERAL SPORT 2.5% dan Promo harian menarik lainnya ya^^

    DEPOSIT VIA PULSA
    - TELKOMSEL : 0,85% atau 15%
    - Xl

    COSTUMER SERVICE :
    - LIVE CHAT 24 JAM ONLINE
    - WA : +85515982617

    Klik Prediksi Bola

    Klik Situs Resmi Bolajalan

    Klik Bola Online

    Ayo bosku segera daftarkan diri anda dan raih hoki bersama kami ya^^

    BalasHapus
  3. KAPAL ASIA (KAPAL JUDI)

    HOT PROMO :

    - Bonus Cashback Mingguan Hingga 15%
    - Bonus Refrensi 2,5% Seumur Hidup
    - Bonus Rollingan Casino 0.8%
    - Bonus Rollingan Mingguan Sportbook Refferal 0,1%

    Discount 4D : 66.00% , 3D : 59.5.00% , 2D : 29.5.00%
    Kombinasi = 5%
    Shio = 12%
    Colok Angka (1A) = 5%
    Colok Macau (2A) = 15%
    Colok Naga (3A) = 15%
    Colok Jitu = 8%

    jika ada kendala silahkan hubungi ke live chat kami ya bosku ^^
    kami siap membantu bosku 24jam :)
    di tunggu kedatangan nya kembali bosku ^^

    WA: +855 1537 8728 KAPALJUDI
    Fanspage : Kapal Judi Faigk
    IG : kapaljudi88
    Www Kapaljudi88 Net

    BalasHapus
  4. JOIN NOW !!!
    Dan Dapatkan Bonus yang menggiurkan dari dewalotto.club
    Dengan Modal 20.000 anda dapat bermain banyak Games 1 ID
    BURUAN DAFTAR!
    dewa-lotto.name

    BalasHapus
  5. JOIN NOW !!!
    Dan Dapatkan Bonus yang menggiurkan dari dewalotto.club
    Dengan Modal 20.000 anda dapat bermain banyak Games 1 ID
    BURUAN DAFTAR!
    dewa-lotto.cc

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

laporan kimia SMA Pengaruh zat terlarut pada titik beku

PENTINGNYA MEMBINA KEBERSAMAAN DAN KEKOMPAKAN